Pertumbuhan ekonomi seringkali kita dengar
istilahnya saat menyaksikan tayangan tentang perekonomian Indonesia, dan
disebut-sebut sebagai hal yang sangat penting. Pertumbuhan ekonomi suatu negara
memang berkaitan erat dengan kesejahteraan rakyatnya, sehingga menjadi tolak
ukur apakah negara tersebut berada dalam keadaan ekonomi yang baik atau tidak. Dalam bidang ekonomi, produk domestik
bruto (PDB) adalah nilai pasar
semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada
periode tertentu. PDB merupakan
salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional. Perekonomian Indonesia tahun 2018 yang diukur
berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp14
837,4 triliun dan PDB Perkapita mencapai Rp56,0 Juta.
Ekonomi Indonesia tahun 2018 tumbuh 5,17 persen lebih
tinggi dibanding capaian tahun 2017 sebesar 5,07 persen. Dari sisi produksi,
pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 8,99 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran
Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,08
persen.
Ekonomi Indonesia triwulan IV-2018 dibanding triwulan
IV-2017 tumbuh 5,18 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong
oleh semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha
Jasa Lainnya sebesar 9,08 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didorong
oleh semua komponen, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen
PK-LNPRT sebesar 10,79 persen. Ekonomi Indonesia triwulan IV-2018
dibanding triwulan III-2018 mengalami kontraksi sebesar 1,69
persen (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada
Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami penurunan
21,41 persen. Dari sisi pengeluaran, disebabkan oleh komponen Ekspor Barang dan
Jasa yang mengalami kontraksi 2,22 persen.Struktur ekonomi Indonesia secara
spasial tahun 2018 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau
Sumatera. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik
Bruto, yakni sebesar 58,48 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,58
persen, dan Pulau Kalimantan 8,20 persen.
No comments:
Post a Comment